Makalah
Buku Besar & Buku Pembantu
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Akuntansi
Dosen : Hendi Suhendi, M.Ak
Disusun Oleh :
Dewi
Muharomah (13030108)
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MARDIRA INDONESIA
PROGRAM
STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI DIPLOMA TIGA (KA-D3)
Jl. Soekarno Hatta No 211 , Bandung
40235, Jabar
Telepon: 022-5320382
Telepon: 022-5320382
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan karunia-Nya
dengan ini tugas makalah mata kuliah Sistem Akuntansi yang berjudul “Buku Besar & Buku Pembantu”
terselesaikan tepat waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’at, serta
mudah-mudahan sampailah kepada kita selaku umatnya yang beriman.
Makalah
ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Sistem Akuntansi. Penyusun
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan orang lain.
Mudah-mudahan
atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Tak ada
gading yang tak retak, Hanya pepatah itulah yang mungkin dapat menggambarkan
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan
di masa mendatang.
Harapan
penyusun semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya, serta
penyusun khususnya.
Bandung,
20 Maret 2015
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................ ............................................................... 3
2.1 Karakteristik Buku Besar dan Buku Pembantu. ............................................................... 3
2.2 Pengertian Buku Besar dan Buku Pembantu................................................................... 4
2.3 Fungsi Buku Besar dan Buku Pembantu........................................................................... 5
2.4 Bentuk Buku Besar........................................................................................................... 6
2.5 Pencatatan Ke Buku Besar............................................................................................... 8
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam
sebuah buku yang dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara
kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi
maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu
daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat
pengontrol catatan dalam rekening buku besar.
Pada
perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak, penyusunan sistem
pencatatan yang mampu menjangkau dan mengawasi jalannya operasi sangat
diperlukan. Buku besar merupakan bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan.
Buku besar akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun di
dalam perusahaan. Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua yaitu: buku
besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum akan memuat data-data
akuntansi secara garis besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari
buku besar umum. Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang
dagang dan buku besar utang dagang. Hubungan antara buku besar dengan buku
pembantu sebagaimanadalam ilustrasi 2 pada halaman berikut. Antara buku besar
umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya
menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun
pembantunya. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar
di antara keduanya.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan
tentang “BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU”
BAB II
PEMBAHASAN
BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU
2.1 KARAKTERISTIK BUKU BESAR dan BUKU PEMBANTU
Menurut Mulyadi (1993 : 55) definisi buku besar (general ledger)
yaitu:
”Buku
besar merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan
meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal”.
Sedangkan
definisi buku pembantu menurut Mulyadi (1993:55) adalah:
”Buku
pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi
rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”.
Dengan demikian baik buku besar maupun buku pembantu terdiri dari rekening.
Kemudian timbul pertanyaan : apakah rekening itu ?
Rekening
adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua
bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai
alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku
berpasangan (double entry bookkeeping).
Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu
disebut dengan pembukuan (posting). Dalam sistem manual, kegiatan posting ini
memerlukan 4 tahap berikut ini :
1.
Pembuatan rekapitulasi jurnal.
2.
Penyortasian
rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
3.
Pencatatan
data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
4.
Pengembalian
rekening ke dalam arsip pada urutannya semula.
Pembuatan rekapitulasi mengawali kegiatan posting. Jika
perusahaan menyelenggarakan jurnal - jurnal khusus berkolom, kegiatan posting diawali
dengan penjumlahan kolom - kolom, dan pembuatan ringkasan data rupiah dari
kolom lain - lain dalam jurnal tersebut. Angka rupiah beserta nama dan nomor
rekening hasil kegiatan pembuatan rekapitulasi ini siap untuk ditransfer ke
rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Untuk mencatat hasil rekapitulasi tersebut, harus dilakukan penyortasian
terhadap rekening - rekening dalam buku besar, untuk mencari rekening yang
bersangkutan dengan yang tercantum dalam hasil rekapitulasi. Setelah rekening
yang dimaksud ditemukan, kemudian diambil dari arsip, diletakkan di meja untuk
disiapkan menerima posting informasi dari rekapitulasi jurnal.
Pencatatan data hasil rekapitulasi jurnal ke dalam rekening dilakukan
dengan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal (folio jurnal), dan jumlah
rupiah yang didebitkan atau dikreditkan ke dalam rekening tersebut. Setelah
kegiatan pencatatan ini selesai dilaksanakan, rekening yang bersangkutan harus
dikembalikan ke dalam arsip, pada tempatnya semula, untuk memudahkan
pencariannya kembali dalam kegiatan posting yang lain.
Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening - rekening yang
ada dalam buku besar. Selanjutnya rekening - rekening yang ada dalam buku besar
digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal.
Jika diperlukan rincian mengenai rekening tertentu dalam buku besar, maka
dibentuklah buku pembantu. Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci
dalam buku pembantu disebut dengan rekening kontrol (controlling account),
sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu, yang merupakan rincian rekening
tertentu dalam buku besar disebut dengan rekening pembantu (subsidiary account).
Data yang di-posting ke dalam buku pembantu ini diperoleh dari
dokumen sumber atau dari jurnal. Dalam ledgerless bookkeeping,
fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.
2.2 PENGERTIAN
BUKU BESAR & PEMBANTU
Buku Besar
Untuk mencatat transaksi yang berjenis jenis macamnya diperlukan formulir-formulir atau kartu-kartu khusus. Transaksi tersebut untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap jenis aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-formulir tadi dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening, perkiraan. Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (ledger).
Untuk mencatat transaksi yang berjenis jenis macamnya diperlukan formulir-formulir atau kartu-kartu khusus. Transaksi tersebut untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap jenis aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-formulir tadi dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening, perkiraan. Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (ledger).
Buku Pembantu
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang
Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara
rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku
atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary
ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu
piutang dan buku besar pembantu barang dagang.
2.3 FUNGSI BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU
Fungsi Buku Besar
Buku besar utama berfungsi untuk
mengendalikan buku besar pembantu, maksudnya jumlah saldo dari akun tertentu
dalam buku besar harus sama dengan jumlah saldo dari akun-akun yang terdapat
dalam buku pembantu. Selain itu buku besar berfungsi sebagai :
a. untuk mengikhtisarkan akibat-akibat transaksi dan
kejadian secara lengkap atas perubahan harga utang dan modal perusahaan,
b. dasar penyusunan laporan keuangan,
c. tempat pencatatan kedua setelah
jurnal dan tempat pencatatan terakhir setelah ditutup pada akhir periode.
Fungsi Buku Pembantu
Buku Pembantu berfungsi untuk mencatat
akun tertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan demikian
akun buku besar berfungsi sebagai akun kontrol sedang akun yang ada dalam buku
pembantu merupakan rincian dari akun buku besar tertentu.
Macam-Macam Buku Besar
Pembantu
Buku besar pembantu terdiri dari :
1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganan (debitur)
2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur
3. Buku Besar Pembantu Persediaan
Buku besar pembantu terdiri dari :
1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganan (debitur)
2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur
3. Buku Besar Pembantu Persediaan
Kelebihan Buku Besar
Pembantu
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.
2.4 BENTUK
BUKU BESAR
Berdasarkan bentuknya buku
besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu buku besar berbentuk T (sederhana), bentuk
skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom rangkap (ganda). Pemilihan
bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang
diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan
memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar.
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling
sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan
sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di
kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun :
Kas
Kode : 101
2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut
bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah
debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro :
Nama Akun : Utang Usaha
Kode : 201
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
|
3.
Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini
digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak.
contohnya dibawah ini :
4. Bentuk
Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini
hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo
dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :
Keterangan:
1.
Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2.
Diisi penjelasan transaksi
4.
Diisi jumlah uang yang didebet
5.
Diisi jumlah uang yang dikredit
6.
Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit
2.5 PENCATATAN KE BUKU BESAR
Pencatatan
ke dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan
saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode
bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo
debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit.
Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi
pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan
keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom
keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan
jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan
mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan
nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang
bersangkutan
Jika rekening
dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi
jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan
rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan
cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut.
Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit,
sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo
kredit.
Sebagai contoh
pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar
Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi
tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Dalam
melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat
sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai
saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari
tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang
bersangkutan.
Pencatatan
keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom
keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet
dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah
kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan
nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang
bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku
besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika
digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya
dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi
tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo
kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah
saldo kredit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Buku besar
pembantu adalah buku
besar yang dipergunaka untuk mencatat
perubahan utang atau
piutang dengan memisahkan kreditor
maupun debitor yang
satu dengan yang lainnya.
b. Pencatatan ke dalam buku besar pembantu
dilakukan bersamaan waktunya dengan
pencatatan ke dalam
buku jurnal khusus.
c. Pencatatan ke buku besar pembantu dapat
dilakukan berdasarkan transaksi
langsung atau berdasarkan
buku jurnal khusus (dalam
buku ini berdasarkan jurnal
khusus).
d. Setelah pencatatan ke buku besar pembantu selesai,
maka harus
dibuatkan daftar
saldo utang atau daftar saldo piutang.
e. Jumlah (total) dari daftar saldo utang atau
piutang harus sama
dengan saldo yang
terdapat dalam buku besar pembantu utang
atau piutang.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan waktu.
Penulis banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar