RSS

Cara Membuat "INSTAGRAM IN HAND"

Tips Bikin Foto #InstagramInHand



Belakangan ini lagi ngehits banget postingan foto yang di upload di jejaring sosial Instagram dengan hashtag #InstagramInHand. Biar kekinian, hayu geura bikin..
Nih aku share cara bikinnya.. cek this out !!

1. Pertama , Kamu foto dulu tangan kamu.. kayak gini misalnya,


2. The second, you must Screenshot your Instagram account, seperti ini..

Follow instagram aku bisa kaliyaa... @dewimuharomah *promote*

3. Buka aplikasi PicsArt, kalau belom punya yaa download dulu . hehee

4. Pilih opsi Edit, lalu cari foto tangan kamu


5. Setelah itu pilih opsi  Add Photo


6. Sekarang cari gambar Screenshot  akun Instagram kamu, geser sesuai posisi yang pas menurut kamu

7. Lalu atur Opacity atau Transparansinya ,


8. Jangan lupa di save dulu, and... finish! sekarang bisa kalian upload di Instagram kalian dengan memakai caption #InstagramInHand biar kekinian dan gawl. 

note :
  • Sebenernya sih ga kudu juga pake aplikasi PicsArt, pake aplikasi lain juga bisa asalkan mendukung untuk menumpuk 2 foto dan bisa mengatur transparansinya.
  • Ga harus juga foto tangannya lagi kaya gitu sih,hhe. itu mah cara dasar buat bikinnya, bisa aja di buat dengan kreatifitas kalian, buat referensi bisa search di hashtag #InstagramInHand ada ratusan ribu foto-foto seperti itu, bahkan tiap detiknya terus bertambah.. Selamat Mencoba ^^














Makalah Buku Besar & Buku Pembantu

Makalah Buku Besar & Buku Pembantu
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Akuntansi
Dosen : Hendi Suhendi, M.Ak


                                                            








Disusun Oleh :
Dewi Muharomah (13030108)







SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MARDIRA INDONESIA
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI DIPLOMA TIGA (KA-D3)
Jl. Soekarno Hatta No 211 , Bandung 40235, Jabar
Telepon: 022-5320382

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan karunia-Nya dengan ini tugas makalah mata kuliah Sistem Akuntansi  yang berjudul “Buku Besar & Buku Pembantu” terselesaikan tepat waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’at, serta mudah-mudahan sampailah kepada kita selaku umatnya yang beriman.
Makalah ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Sistem Akuntansi. Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan orang lain.
Mudah-mudahan atas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Tak ada gading yang tak retak, Hanya pepatah itulah yang mungkin dapat menggambarkan bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan di masa mendatang.
Harapan penyusun semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya, serta penyusun khususnya.






Bandung, 20 Maret  2015


                              PENYUSUN




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
  1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
  1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................ ............................................................... 3
  2.1 Karakteristik Buku Besar dan Buku Pembantu. ............................................................... 3
  2.2 Pengertian Buku Besar dan Buku Pembantu................................................................... 4
  2.3 Fungsi Buku Besar dan Buku Pembantu........................................................................... 5
  2.4 Bentuk Buku Besar........................................................................................................... 6
  2.5 Pencatatan Ke Buku Besar............................................................................................... 8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 11
  3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 11
  3.2 Saran............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA                                         





 BAB I
                                       PENDAHULUAN                

1.1  LATAR BELAKANG
Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening buku besar.
            Pada perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak, penyusunan sistem pencatatan yang mampu menjangkau dan mengawasi jalannya operasi sangat diperlukan. Buku besar merupakan bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan. Buku besar akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun di dalam perusahaan. Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua yaitu: buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum akan memuat data-data akuntansi secara garis besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari buku besar umum. Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang dagang dan buku besar utang dagang. Hubungan antara buku besar dengan buku pembantu sebagaimanadalam ilustrasi 2 pada halaman berikut. Antara buku besar umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan saldo mana yang benar di antara keduanya.


1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan tentang “BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU”






















BAB II
PEMBAHASAN
BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU

2.1 KARAKTERISTIK BUKU BESAR dan BUKU PEMBANTU
Menurut Mulyadi (1993 : 55) definisi buku besar (general ledger) yaitu:
 ”Buku besar merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal”.
Sedangkan definisi buku pembantu menurut Mulyadi (1993:55) adalah:
”Buku pembantu (subsidiary ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”.
Dengan demikian baik buku besar maupun buku pembantu terdiri dari rekening. Kemudian timbul pertanyaan : apakah rekening itu ?
Rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar prinsip tata buku berpasangan (double entry bookkeeping).
Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu disebut dengan pembukuan (posting). Dalam sistem manual, kegiatan posting ini memerlukan 4 tahap berikut ini :
1.    Pembuatan rekapitulasi jurnal.
2.    Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
3.    Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
4.    Pengembalian rekening ke dalam arsip pada urutannya semula.
Pembuatan rekapitulasi mengawali kegiatan posting. Jika perusahaan menyelenggarakan jurnal - jurnal khusus berkolom, kegiatan posting diawali dengan penjumlahan kolom - kolom, dan pembuatan ringkasan data rupiah dari kolom lain - lain dalam jurnal tersebut. Angka rupiah beserta nama dan nomor rekening hasil kegiatan pembuatan rekapitulasi ini siap untuk ditransfer ke rekening yang bersang­kutan dalam buku besar.
Untuk mencatat hasil rekapitulasi tersebut, harus dilakukan penyortasian terhadap rekening - rekening dalam buku besar, untuk mencari rekening yang bersangkutan dengan yang tercantum dalam hasil rekapitulasi. Setelah rekening yang dimaksud ditemukan, kemudian diambil dari arsip, diletakkan di meja untuk disiapkan menerima posting informasi dari rekapitulasi jurnal.
Pencatatan data hasil rekapitulasi jurnal ke dalam rekening dilakukan dengan mencatat tanggal, nama jurnal, halaman jurnal (folio jurnal), dan jumlah rupiah yang didebitkan atau dikreditkan ke dalam rekening tersebut. Setelah kegiatan pencatatan ini selesai dilaksanakan, rekening yang bersangkutan harus dikembalikan ke dalam arsip, pada tempatnya semula, untuk memudahkan pencariannya kembali dalam ke­giatan posting yang lain.
Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening - rekening yang ada dalam buku besar. Selanjutnya rekening - rekening yang ada dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang dicatat dalam jurnal.
Jika diperlukan rincian mengenai rekening tertentu dalam buku besar, maka dibentuklah buku pembantu. Rekening yang ada dalam buku besar, yang dirinci dalam buku pembantu disebut dengan rekening kontrol (controlling account), sedangkan rekening yang ada dalam buku pembantu, yang merupakan rincian reke­ning tertentu dalam buku besar disebut dengan rekening pembantu (subsidiary ac­count). Data yang di-posting ke dalam buku pembantu ini diperoleh dari dokumen sumber atau dari jurnal. Dalam ledgerless bookkeeping, fungsi buku pembantu ini digantikan oleh arsip dokumen sumber.

2.2 PENGERTIAN BUKU BESAR & PEMBANTU
Buku Besar
Untuk mencatat transaksi yang berjenis jenis macamnya diperlukan formulir-formulir atau kartu-kartu khusus. Transaksi tersebut untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap jenis aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-formulir tadi dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening, perkiraan. Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar (ledger).

Buku Pembantu
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci,  rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu barang dagang.

2.3 FUNGSI BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU
Fungsi Buku Besar
Buku besar utama berfungsi untuk mengendalikan buku besar pembantu, maksudnya jumlah saldo dari akun tertentu dalam buku besar harus sama dengan jumlah saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku pembantu. Selain itu buku besar berfungsi sebagai :
a.      untuk mengikhtisarkan akibat-akibat transaksi dan kejadian secara lengkap atas perubahan harga  utang dan modal perusahaan,
b.      dasar penyusunan laporan keuangan,
c.       tempat pencatatan kedua setelah jurnal dan tempat pencatatan terakhir setelah ditutup pada akhir periode.

Fungsi Buku Pembantu
Buku Pembantu berfungsi untuk mencatat akun tertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih rinci. Dengan demikian akun buku besar berfungsi sebagai akun kontrol sedang akun yang ada dalam buku pembantu merupakan rincian dari akun buku besar tertentu.

Macam-Macam Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu terdiri dari :
1. Buku Besar Pembantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan kepada masing-masing langganan (debitur)
2. Buku Besar Pembantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada masing-masing kreditur
3. Buku Besar Pembantu Persediaan

Kelebihan Buku Besar Pembantu
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
2. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku pembantu.
3. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengrjaan akuntansi.
4. Memungkinkan pumbukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.
5. Bisa segera diketahui jumlah macam-macam elemen.

2.4 BENTUK BUKU BESAR
Berdasarkan bentuknya buku besar dibagi menjadi 4 jenis, yaitu buku besar berbentuk T (sederhana), bentuk skontro, bentuk staffle, dan bentuk staffle berkolom rangkap (ganda). Pemilihan bentuk buku besar yang digunakan tergantung dari kebutuhan perusahaan yang diukur dari jumlah transaksi ataupun jumlah akun yang digunakan dengan memprtimbangkan faktor kecepatan dan keakuratan dalam mem-posting buku besar.
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas
Kode : 101

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi45l8M9bcxqPPqJV548nCCp3GwIKY_B4MByxDkEKuNoILzusmhfr-XbRA8HflZmRw8bkXO3kdLV-FMFRkx2x06In5NzKg0g1cdiJY-zGx_ErkoJOzGaRNtsGJNsd8DrqFQ-k4eeaKJdO4/s400/buku+besar+ak.PNG

2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro : 
Nama Akun : Utang Usaha
Kode : 201

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit


3. Bentuk  staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak. contohnya dibawah ini :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkf8o5wRV-sEFtZn3EgAKjpP7uPYb87mGJWKZhsFvLf3Ct3QVv2QxdTU8evYkf01uW7vYf1rqsGfe3sIsQ1_yCVZcD53zrurxVimOBiPXWkgUvKfB1bY6wexF6bxjQooH7S52sw-_wwng/s400/staffel.PNG

4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFreGUf2myvqb4AeDE3RqQS8KYRLUJ07mCppbWMk76joek2ahx_-kDQTr1Y-XjQn_YoKR6G2n4xgJILX_TEj5ikjywdvLv231H4FtlEY2HubAbnHm53gqSyd0FvUU1VT2ChdBvhMaZCoA/s400/staffel+rangkap.PNG

Keterangan:
1.        Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2.        Diisi penjelasan transaksi
3.        Diisi sumber posting dan halaman jurnal
4.        Diisi jumlah uang yang didebet
5.        Diisi jumlah uang yang dikredit
6.        Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit

2.5 PENCATATAN KE BUKU BESAR
Pencatatan ke  dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Description: C:\Users\dewi\Downloads\buku_besar.png
Dalam melakukan pencatatan buku besar, Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.







BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a.   Buku  besar  pembantu  adalah  buku  besar  yang  dipergunaka untuk  mencatat  perubahan  utang  atau  piutang  dengan memisahkan  kreditor  maupun  debitor  yang  satu  dengan  yang lainnya.
b.    Pencatatan ke dalam buku besar pembantu dilakukan bersamaan waktunya dengan  pencatatan  ke  dalam  buku  jurnal  khusus.
c.    Pencatatan ke buku besar pembantu dapat dilakukan berdasarkan transaksi  langsung  atau  berdasarkan  buku  jurnal  khusus (dalam  buku ini  berdasarkan  jurnal  khusus).
d.      Setelah pencatatan ke buku besar pembantu selesai, maka harus
dibuatkan daftar saldo utang atau daftar saldo piutang.
e.      Jumlah (total) dari daftar saldo utang atau piutang harus sama
dengan saldo yang terdapat dalam buku besar pembantu utang
atau  piutang.

3.2 SARAN
            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan waktu.
            Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dalam penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA